menu melayang

Klausul 5 Persyaratan Struktur standar ISO/IEC 17025:2017

Klausul 5 standar ISO/IEC 17025:2017 menetapkan persyaratan dasar mengenai bagaimana laboratorium harus diorganisir dan dikelola agar dapat beroperasi secara kompeten, konsisten, dan imparsial. Filosofi utamanya adalah untuk menciptakan kerangka kerja organisasi yang kokoh, transparan, dan akuntabel, yang mampu mendukung pelaksanaan kegiatan laboratorium secara efektif dan memastikan integritas sistem manajemennya.

Berikut adalah prinsip-prinsip utama yang terkandung dalam Klausul 5:

I. Prinsip Akuntabilitas Legal dan Identitas yang Jelas (Mengacu pada 5.1, 5.2)

  • Prinsip Inti: Laboratorium harus memiliki status hukum yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan secara legal atas semua kegiatannya. Harus ada identifikasi manajemen yang memiliki tanggung jawab keseluruhan terhadap laboratorium.
  • Mengapa Ini Penting (Filosofi):
    • Akuntabilitas: Status sebagai entitas legal (misalnya, PT, yayasan, bagian dari institusi pemerintah yang lebih besar) memastikan bahwa ada pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban jika terjadi masalah, sengketa, atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban kontraktual atau hukum. Ini memberikan perlindungan dan kepastian bagi pelanggan dan pihak berkepentingan lainnya.
    • Kejelasan Otoritas: Dengan mengidentifikasi manajemen yang bertanggung jawab, ada kejelasan mengenai siapa yang memiliki wewenang tertinggi dan tanggung jawab akhir atas operasional laboratorium, termasuk penetapan kebijakan, alokasi sumber daya, dan penjaminan mutu.
    • Kemampuan Mengikat Kontrak: Sebagai entitas legal, laboratorium dapat secara sah mengadakan perjanjian dan kontrak dengan pelanggan dan pemasok.

II. Prinsip Kejelasan Ruang Lingkup dan Konformitas Kegiatan (Mengacu pada 5.3, 5.4)

  • Prinsip Inti: Laboratorium harus secara jelas mendefinisikan dan mendokumentasikan lingkup kegiatan laboratorium yang sesuai dengan standar ini. Semua kegiatan yang tercakup dalam lingkup tersebut, di mana pun dilakukan (fasilitas permanen, di luar lokasi, atau fasilitas sementara/bergerak), harus dikelola untuk memastikan kesesuaian dengan standar.
  • Mengapa Ini Penting (Filosofi):
    • Fokus pada Kompetensi: Dengan mendefinisikan ruang lingkupnya, laboratorium menyatakan secara eksplisit area di mana ia memiliki kompetensi dan telah menerapkan sistem manajemen sesuai ISO/IEC 17025. Ini mencegah laboratorium mengklaim kompetensi di luar kemampuannya dan memberikan kejelasan kepada pelanggan mengenai layanan yang dapat diharapkan.
    • Transparansi: Dokumentasi ruang lingkup memberikan transparansi kepada pelanggan dan badan akreditasi mengenai batas-batas kegiatan laboratorium yang diakreditasi.
    • Konsistensi Kualitas: Prinsip ini menekankan bahwa standar kualitas dan sistem manajemen yang sama harus diterapkan secara konsisten, terlepas dari lokasi fisik di mana kegiatan laboratorium dilakukan. Ini menjamin bahwa hasil yang diperoleh dari pengujian di lapangan, misalnya, memiliki tingkat keandalan yang sama dengan yang dilakukan di fasilitas permanen.
    • Manajemen yang Efektif: Ruang lingkup yang jelas membantu manajemen dalam memfokuskan sumber daya dan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi dalam area yang spesifik.

III. Prinsip Struktur Organisasi yang Mendukung dan Komunikasi yang Efektif (Mengacu pada 5.5)

  • Prinsip Inti: Laboratorium harus memiliki struktur organisasi dan manajemen yang jelas, yang mendefinisikan tempatnya dalam organisasi induk (jika ada), serta hubungan antara manajemen, operasi teknis, dan layanan pendukung. Tanggung jawab, wewenang, dan hubungan timbal balik semua personel yang pekerjaannya mempengaruhi hasil laboratorium harus ditetapkan.
  • Mengapa Ini Penting (Filosofi):
    • Kejelasan Peran dan Tanggung Jawab: Struktur organisasi yang jelas mencegah tumpang tindih tanggung jawab atau adanya area abu-abu di mana tidak ada yang bertanggung jawab. Setiap personel tahu apa yang diharapkan dari mereka dan kepada siapa mereka melapor.
    • Alur Kerja yang Efisien: Struktur yang baik memfasilitasi alur kerja yang lancar dan komunikasi yang efektif antar bagian atau individu, yang krusial untuk operasi yang efisien dan tepat waktu.
    • Pengambilan Keputusan yang Tepat: Dengan wewenang yang jelas, keputusan dapat diambil oleh orang yang tepat pada tingkat yang sesuai.
    • Pencegahan Konflik Kepentingan: Struktur organisasi harus dirancang untuk meminimalkan potensi konflik kepentingan yang dapat mempengaruhi imparsialitas atau objektivitas kegiatan laboratorium.
    • Koordinasi: Hubungan yang didefinisikan dengan baik antara fungsi teknis, manajemen, dan pendukung memastikan koordinasi yang efektif untuk mencapai tujuan laboratorium.

IV. Prinsip Pemberdayaan Personel dan Alokasi Sumber Daya untuk Efektivitas Sistem Manajemen dan Kegiatan Laboratorium (Mengacu pada 5.6)

  • Prinsip Inti: Laboratorium harus memiliki personel yang, terlepas dari tanggung jawab lainnya, memiliki wewenang dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka terkait sistem manajemen dan efektivitas kegiatan laboratorium.
  • Mengapa Ini Penting (Filosofi):
    • Kepemilikan Sistem Manajemen: Prinsip ini menekankan bahwa sistem manajemen bukanlah tanggung jawab satu orang saja, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif personel yang ditunjuk. Mereka harus diberdayakan (diberi wewenang) dan didukung dengan sumber daya (waktu, pelatihan, anggaran) untuk:
      • Menerapkan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen.
      • Mengidentifikasi penyimpangan dari sistem manajemen atau dari prosedur.
      • Memulai tindakan untuk mencegah atau meminimalkan penyimpangan tersebut.
      • Melaporkan kinerja sistem manajemen dan kebutuhan perbaikan kepada manajemen laboratorium.
      • Memastikan efektivitas kegiatan laboratorium secara keseluruhan.
    • Fokus pada Perbaikan Berkelanjutan: Dengan memberikan wewenang untuk mengidentifikasi penyimpangan dan memulai tindakan, laboratorium mendorong budaya perbaikan berkelanjutan dan respons proaktif terhadap masalah.
    • Jaminan Kualitas Internal: Personel ini bertindak sebagai "penjaga internal" kualitas dan efektivitas, memastikan bahwa laboratorium tidak hanya memenuhi persyaratan standar tetapi juga beroperasi seoptimal mungkin.

V. Prinsip Komitmen Manajemen Puncak terhadap Sistem Manajemen dan Komunikasi (Mengacu pada 5.7)

  • Prinsip Inti: Manajemen puncak laboratorium harus menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan, penerapan, dan peningkatan berkelanjutan sistem manajemen. Ini termasuk memastikan komunikasi yang efektif mengenai pentingnya sistem manajemen dan pemenuhan persyaratan, serta menjaga integritas sistem manajemen selama perubahan.
  • Mengapa Ini Penting (Filosofi):
    • Kepemimpinan sebagai Teladan (Leadership by Example): Komitmen manajemen puncak adalah kunci keberhasilan sistem manajemen. Jika manajemen puncak tidak menunjukkan komitmen yang kuat, kecil kemungkinan sistem tersebut akan diterapkan secara efektif oleh seluruh organisasi.
    • Budaya Kualitas: Komitmen dan komunikasi dari manajemen puncak membantu menanamkan budaya kualitas di seluruh laboratorium, di mana setiap orang memahami pentingnya peran mereka dalam mencapai tujuan kualitas dan memenuhi harapan pelanggan.
    • Alokasi Sumber Daya yang Memadai: Komitmen manajemen biasanya diwujudkan dalam penyediaan sumber daya yang cukup (keuangan, manusia, infrastruktur) untuk mendukung sistem manajemen.
    • Stabilitas Sistem Selama Perubahan: Perubahan adalah hal yang tak terhindarkan dalam organisasi. Prinsip ini menekankan bahwa manajemen puncak bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap perubahan yang direncanakan dan diterapkan tidak mengorbankan integritas atau efektivitas sistem manajemen yang ada. Perubahan harus dikelola dengan hati-hati.
    • Fokus pada Pelanggan dan Persyaratan Lainnya: Komunikasi yang efektif dari manajemen puncak memastikan bahwa seluruh personel sadar akan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan serta persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, prinsip-prinsip dalam Klausul 5 ISO/IEC 17025:2017 bertujuan untuk membangun sebuah "rumah" organisasi yang kuat dan terstruktur dengan baik untuk laboratorium. Ini bukan hanya tentang birokrasi, tetapi tentang menciptakan fondasi yang memungkinkan laboratorium untuk beroperasi secara konsisten, kompeten, dan dapat diandalkan. Struktur yang jelas, tanggung jawab yang didefinisikan, sumber daya yang memadai, dan komitmen manajemen puncak adalah prasyarat esensial sebelum laboratorium dapat secara efektif menerapkan persyaratan teknis yang lebih rinci dalam klausul-klausul berikutnya. Tanpa struktur yang solid ini, upaya untuk mencapai kualitas dan kompetensi teknis akan menjadi sporadis dan sulit dipertahankan.

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel

Label