Tentu, mari kita bahas secara detail dan lengkap mengenai filosofi dan prinsip penerapan Klausul 7.10 Pekerjaan yang Tidak Sesuai (Nonconforming Work) dalam standar ISO/IEC 17025:2017.
Penting untuk dicatat bahwa dalam ISO/IEC 17025:2017, Klausul 7.10 secara spesifik membahas "Pekerjaan yang Tidak Sesuai". Klausul mengenai "Pelaporan Hasil" adalah Klausul 7.8. Jadi, penjelasan ini akan berfokus pada manajemen pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan.
Filosofi Dasar Klausul 7.10 ISO/IEC 17025:2017: Pekerjaan yang Tidak Sesuai
Filosofi utama di balik Klausul 7.10 adalah untuk memastikan bahwa laboratorium memiliki sistem yang terkendali untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menangani setiap aspek pekerjaannya yang tidak sesuai dengan prosedurnya sendiri atau persyaratan yang disepakati dengan pelanggan. Tujuan utamanya adalah:
- Mencegah Hasil yang Tidak Valid: Menghentikan pekerjaan yang salah atau meragukan agar tidak berlanjut dan mencegah rilis hasil yang tidak dapat diandalkan kepada pelanggan.
- Menjaga Integritas Operasional: Memastikan bahwa penyimpangan dari prosedur atau standar kualitas segera ditangani untuk menjaga kepercayaan pada kemampuan dan integritas laboratorium.
- Perbaikan Berkelanjutan: Menggunakan ketidaksesuaian sebagai peluang untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah dan menerapkan tindakan korektif untuk mencegah terulangnya kembali, sehingga mendorong perbaikan berkelanjutan dalam sistem manajemen laboratorium.
- Manajemen Risiko: Mengelola risiko yang terkait dengan pekerjaan yang tidak sesuai, termasuk dampak pada pelanggan, reputasi laboratorium, dan sumber daya.
- Transparansi dan Komunikasi: Memastikan bahwa keputusan mengenai pekerjaan yang tidak sesuai didasarkan pada evaluasi yang tepat dan dikomunikasikan kepada pihak yang relevan, termasuk pelanggan jika diperlukan.
Prinsip-Prinsip Penerapan Klausul 7.10: Pekerjaan yang Tidak Sesuai
Berikut adalah prinsip-prinsip utama yang harus diterapkan laboratorium dalam menangani pekerjaan yang tidak sesuai sesuai Klausul 7.10:
-
Identifikasi Proaktif dan Reaktif (Proactive and Reactive Identification):
- Prinsip: Laboratorium harus memiliki mekanisme untuk mengidentifikasi pekerjaan yang tidak sesuai, baik yang terdeteksi selama pekerjaan berlangsung (proaktif) maupun setelah pekerjaan selesai (reaktif, misalnya melalui keluhan pelanggan atau tinjauan internal).
- Detail Penerapan:
- Mendorong budaya di mana semua personel merasa bertanggung jawab dan diberdayakan untuk melaporkan potensi atau ketidaksesuaian aktual.
- Melakukan pemeriksaan kualitas internal, pemantauan proses, dan tinjauan hasil secara berkala.
- Memperhatikan umpan balik pelanggan dan keluhan sebagai sumber identifikasi.
-
Pengendalian Segera (Immediate Control):
- Prinsip: Setelah pekerjaan yang tidak sesuai diidentifikasi, tindakan segera harus diambil untuk mengendalikan situasi dan mencegah dampak lebih lanjut.
- Detail Penerapan:
- Menghentikan pekerjaan yang terpengaruh jika perlu.
- Mengamankan atau mengarantina item atau hasil yang terpengaruh.
- Memberi label atau identifikasi yang jelas pada pekerjaan atau hasil yang tidak sesuai untuk mencegah penggunaan yang tidak disengaja.
-
Evaluasi Ketidaksesuaian (Evaluation of Nonconformity):
- Prinsip: Setiap pekerjaan yang tidak sesuai harus dievaluasi secara menyeluruh untuk memahami sifat, tingkat keparahan, dan dampaknya.
- Detail Penerapan:
- Menilai signifikansi ketidaksesuaian (misalnya, apakah mempengaruhi validitas hasil, apakah berdampak pada pelanggan).
- Mengidentifikasi akar penyebab masalah, bukan hanya gejala. Ini mungkin melibatkan analisis data, tinjauan catatan, atau diskusi dengan personel terkait.
- Menentukan apakah hasil yang sudah dirilis mungkin terpengaruh.
-
Pengambilan Keputusan dan Tindakan (Decision Making and Action):
- Prinsip: Berdasarkan evaluasi, keputusan yang tepat dan terdokumentasi harus dibuat mengenai penanganan pekerjaan yang tidak sesuai.
- Detail Penerapan: Standar menguraikan beberapa kemungkinan tindakan:
- a) Penerimaan dengan konsesi (Acceptance by concession): Ini hanya dapat dilakukan jika risiko yang terkait dapat diterima, biasanya setelah persetujuan dari pelanggan atau pihak yang berwenang, dan jika ketidaksesuaian tidak mempengaruhi integritas hasil secara signifikan. Keputusan ini harus dicatat dan diotorisasi.
- b) Rilis hasil dengan deskripsi ketidaksesuaian (Releasing results with a description of the nonconformity): Jika pelanggan setuju atau dampaknya minimal dan dijelaskan dengan jelas.
- c) Perbaikan (Rework): Memperbaiki pekerjaan yang tidak sesuai untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan. Setelah perbaikan, pekerjaan harus diverifikasi ulang untuk menunjukkan bahwa ketidaksesuaian telah diperbaiki.
- d) Pengujian/Kalibrasi Ulang (Retesting/Recalibration): Melakukan kembali seluruh atau sebagian pekerjaan.
- e) Penolakan atau Penghancuran (Rejection or Scrapping): Jika pekerjaan tidak dapat diperbaiki atau digunakan.
- f) Menginformasikan pelanggan (Informing the customer): Jika pekerjaan yang tidak sesuai berdampak pada hasil yang telah atau akan dilaporkan kepada pelanggan, atau jika pelanggan perlu terlibat dalam keputusan penanganan.
- g) Menarik kembali pekerjaan (Recalling work): Jika hasil yang tidak valid telah dirilis, laboratorium harus mengambil tindakan untuk menarik kembali laporan atau menginformasikan pelanggan tentang ketidakvalidan tersebut.
-
Otorisasi Tindakan (Authorization of Actions):
- Prinsip: Tanggung jawab dan wewenang untuk mengelola pekerjaan yang tidak sesuai, termasuk keputusan mengenai tindakan yang diambil, harus ditetapkan dengan jelas.
- Detail Penerapan:
- Menunjuk personel yang kompeten dan memiliki wewenang untuk mengevaluasi ketidaksesuaian dan menyetujui tindakan yang akan diambil.
- Mencatat siapa yang membuat keputusan dan kapan.
-
Tindakan Korektif (Corrective Action):
- Prinsip: Selain menangani ketidaksesuaian yang spesifik, laboratorium harus mengambil tindakan korektif untuk menghilangkan akar penyebab dan mencegah terulangnya kembali. (Meskipun tindakan korektif secara lebih rinci dibahas dalam Klausul 8.7, penanganan pekerjaan yang tidak sesuai sering kali memicu kebutuhan akan tindakan korektif).
- Detail Penerapan:
- Menganalisis tren ketidaksesuaian untuk mengidentifikasi masalah sistemik.
- Menerapkan perubahan pada proses, prosedur, pelatihan, atau sumber daya untuk mengatasi akar penyebab.
- Memantau efektivitas tindakan korektif yang diambil.
-
Pencatatan (Record Keeping):
- Prinsip: Semua aspek penanganan pekerjaan yang tidak sesuai harus didokumentasikan dengan baik.
- Detail Penerapan: Catatan harus mencakup:
- Deskripsi ketidaksesuaian (apa yang salah, kapan dan di mana terjadi).
- Hasil evaluasi, termasuk analisis dampak dan akar penyebab (jika dilakukan).
- Keputusan dan tindakan yang diambil (misalnya, perbaikan, rilis dengan konsesi, penolakan).
- Otorisasi untuk tindakan tersebut.
- Hasil verifikasi setelah perbaikan (jika ada).
- Komunikasi dengan pelanggan (jika ada).
- Setiap tindakan korektif yang diambil.
-
Pemberitahuan kepada Pelanggan (Customer Notification):
- Prinsip: Jika pekerjaan yang tidak sesuai dapat mempengaruhi hasil yang telah dilaporkan kepada pelanggan, atau jika kesepakatan dengan pelanggan mensyaratkannya, pelanggan harus segera diberitahu.
- Detail Penerapan:
- Komunikasi yang jelas dan transparan mengenai sifat masalah dan dampaknya.
- Jika perlu, menarik kembali laporan yang salah dan menerbitkan laporan yang dikoreksi atau diamandemen.
-
Melanjutkan Kembali Pekerjaan (Resumption of Work):
- Prinsip: Pekerjaan yang telah dihentikan karena ketidaksesuaian hanya boleh dilanjutkan setelah ada kepastian bahwa masalah telah teratasi dan tindakan yang diperlukan telah disetujui serta diimplementasikan.
- Detail Penerapan:
- Memastikan bahwa semua pihak terkait sadar bahwa pekerjaan dapat dilanjutkan.
- Verifikasi bahwa kondisi untuk melanjutkan pekerjaan telah terpenuhi.
Klausul 7.10 secara spesifik menyatakan bahwa laboratorium harus:
- 7.10.1: Memiliki prosedur yang harus diikuti ketika ada aspek kegiatan laboratoriumnya, atau hasil pekerjaan ini, tidak sesuai dengan prosedurnya sendiri atau persyaratan yang disepakati
dengan pelanggan. Prosedur ini harus memastikan bahwa: - a) Tanggung jawab dan wewenang untuk pengelolaan pekerjaan yang tidak sesuai ditentukan.
- b) Tindakan (termasuk menghentikan atau mengulangi pekerjaan dan menahan laporan, sebagaimana diperlukan) didasarkan pada tingkat
risiko yang ditetapkan oleh laboratorium. - c) Evaluasi signifikansi pekerjaan yang tidak sesuai dilakukan, termasuk analisis dampak pada hasil sebelumnya.
- d) Keputusan diambil mengenai penerimaan pekerjaan yang tidak sesuai.
- e) Jika perlu, pelanggan diberitahu dan pekerjaan ditarik kembali.
- f) Tanggung jawab untuk mengotorisasi dimulainya kembali pekerjaan ditentukan.
- 7.10.2:
Menyimpan catatan pekerjaan yang tidak sesuai dan tindakan sebagaimana tercantum dalam 7.10.1 b) sampai f). - 7.10.3: Jika evaluasi menunjukkan bahwa pekerjaan yang tidak sesuai dapat terulang kembali atau ada keraguan tentang kesesuaian operasi laboratorium dengan sistem manajemennya sendiri, laboratorium harus menerapkan tindakan korektif
(lihat 8.7).