menu melayang

Implementasi Klausul 4.1. Ketidakberpihakan ISO/IEC 17025 : 2017

 Klausul 4.1 mengenai Ketidakberpihakan dalam standar ISO/IEC 17025:2017 merupakan landasan fundamental yang memastikan integritas dan validitas hasil pengujian dan kalibrasi yang dilakukan oleh sebuah laboratorium. Filosofi dan prinsip di balik persyaratan ini sangat penting untuk membangun kepercayaan terhadap kegiatan laboratorium.


Filosofi Mendasar Ketidakberpihakan

Filosofi utama di balik klausul 4.1 adalah untuk menjamin bahwa hasil laboratorium didasarkan pada temuan objektif dan bebas dari segala bentuk bias atau pengaruh yang tidak semestinya. Ini berarti keputusan dan kegiatan laboratorium tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan pribadi, hubungan, tekanan finansial, komersial, atau tekanan lainnya yang dapat mengkompromikan validitas hasil.

Intinya, ketidakberpihakan adalah tentang objektivitas. Laboratorium harus dapat menunjukkan bahwa mereka bertindak adil dan tidak memihak dalam semua aspek kegiatannya, mulai dari penerimaan sampel hingga pelaporan hasil.

Prinsip-Prinsip Utama Ketidakberpihakan dalam ISO/IEC 17025:2017

Berikut adalah prinsip-prinsip utama yang mendasari mengapa klausul 4.1 sangat penting:

  1. Menjamin Validitas Hasil: Prinsip paling krusial adalah memastikan bahwa hasil pengujian atau kalibrasi yang dikeluarkan laboratorium benar-benar akurat, andal, dan dapat dipercaya. Jika ada keberpihakan, integritas data akan diragukan, dan hasil tersebut menjadi tidak berguna. Keputusan penting yang diambil berdasarkan hasil laboratorium (misalnya, dalam sektor kesehatan, lingkungan, atau industri) bisa salah jika hasilnya tidak valid.
  2. Membangun dan Menjaga Kepercayaan: Kepercayaan adalah mata uang utama bagi laboratorium. Pelanggan, regulator, badan akreditasi, dan publik secara umum harus yakin bahwa laboratorium beroperasi dengan integritas. Dengan menerapkan prinsip ketidakberpihakan, laboratorium membangun reputasi sebagai entitas yang dapat diandalkan dan profesional. Kehilangan kepercayaan akibat keberpihakan dapat berdampak fatal bagi kelangsungan hidup laboratorium.
  3. Menghindari Konflik Kepentingan: Laboratorium harus secara aktif mengidentifikasi dan mengelola potensi konflik kepentingan. Konflik kepentingan dapat muncul dari berbagai sumber, seperti hubungan kepemilikan, hubungan pribadi antara personel laboratorium dengan pelanggan, tekanan dari manajemen internal untuk hasil tertentu, atau insentif finansial yang tidak pantas. Klausul 4.1 mengharuskan laboratorium memiliki mekanisme untuk mencegah atau menyelesaikan konflik kepentingan ini agar tidak memengaruhi kegiatan laboratorium.
  4. Mendukung Pengambilan Keputusan yang Objektif: Hasil laboratorium seringkali menjadi dasar untuk pengambilan keputusan penting. Ketidakberpihakan memastikan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada fakta dan data ilmiah, bukan pada preferensi atau kepentingan tertentu. Ini penting dalam konteks kepatuhan terhadap peraturan, pengendalian kualitas produk, atau penelitian ilmiah.
  5. Menjaga Integritas Profesional: Standar ini mendorong praktik profesional yang baik di antara personel laboratorium. Komitmen terhadap ketidakberpihakan adalah bagian dari etika profesi di bidang pengujian dan kalibrasi.
  6. Persyaratan untuk Akreditasi: Kepatuhan terhadap klausul ketidakberpihakan adalah syarat mutlak untuk mendapatkan dan mempertahankan akreditasi ISO/IEC 17025. Badan akreditasi akan menilai secara ketat bagaimana laboratorium mengelola ketidakberpihakannya.
  7. Penerimaan Hasil Secara Luas: Laboratorium yang terakreditasi dan menunjukkan komitmen terhadap ketidakberpihakan akan mendapatkan pengakuan yang lebih luas atas hasil pengujian atau kalibrasinya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ini memfasilitasi perdagangan dan kerjasama antar laboratorium.


Implementasi Klausul 4.1 dalam Praktik Laboratorium

Untuk memenuhi klausul 4.1, laboratorium harus:

  • Berkomitmen terhadap ketidakberpihakan: Manajemen laboratorium harus secara eksplisit menyatakan komitmennya untuk tidak memihak.
  • Mengidentifikasi risiko terhadap ketidakberpihakan secara berkelanjutan: Laboratorium harus proaktif dalam mengidentifikasi potensi ancaman terhadap ketidakberpihakannya. Ancaman ini bisa berasal dari kegiatan laboratorium itu sendiri, hubungannya dengan pihak lain, atau dari personelnya. Beberapa contoh ancaman umum meliputi:
    • Kepentingan pribadi (Self-interest): Misalnya, personel memiliki saham di perusahaan klien.
    • Peninjauan diri sendiri (Self-review): Misalnya, personel yang sama melakukan pengujian dan kemudian memverifikasi hasilnya sendiri tanpa tinjauan independen.
    • Pembelaan (Advocacy): Misalnya, laboratorium mempromosikan produk klien secara tidak objektif.
    • Keakraban yang berlebihan (Over-familiarity): Hubungan yang terlalu dekat dengan klien sehingga objektivitas terganggu.
    • Intimidasi: Tekanan dari klien atau pihak lain untuk mengubah hasil.
    • Persaingan: Upaya untuk merugikan laboratorium pesaing secara tidak adil.
    • Tekanan finansial atau komersial: Ketergantungan pada klien besar yang dapat memengaruhi keputusan.
  • Menghilangkan atau meminimalkan risiko: Setelah risiko diidentifikasi, laboratorium harus mengambil tindakan untuk menghilangkan atau setidaknya meminimalkan dampak risiko tersebut terhadap ketidakberpihakan. Ini mungkin melibatkan perubahan struktur organisasi, prosedur kerja, atau kebijakan personel.
  • Menstrukturkan dan mengelola laboratorium untuk menjaga ketidakberpihakan: Struktur organisasi dan manajemen harus dirancang sedemikian rupa sehingga mendukung dan melindungi ketidakberpihakan.

kita bahas lebih detail mengenai implementasi klausul 4.1 tentang Ketidakberpihakan dalam standar ISO/IEC 17025:2017. Implementasi yang efektif dari klausul ini sangat krusial untuk memastikan integritas dan kepercayaan terhadap hasil laboratorium Anda.

Berikut adalah langkah-langkah detail dan aspek-aspek penting dalam mengimplementasikan klausul 4.1 Ketidakberpihakan:

1. Komitmen Manajemen Puncak terhadap Ketidakberpihakan (Klausul 4.1.2)

  • Pernyataan Kebijakan:
    • Manajemen puncak laboratorium (siapapun yang memiliki wewenang tertinggi) harus secara jelas mendokumentasikan dan mengkomunikasikan komitmennya terhadap ketidakberpihakan dalam semua kegiatan laboratorium.
    • Ini bisa berupa pernyataan kebijakan ketidakberpihakan yang terpisah atau diintegrasikan ke dalam panduan mutu laboratorium.
    • Kebijakan ini harus dipahami, diimplementasikan, dan dipelihara di semua tingkatan organisasi laboratorium.
  • Penyediaan Sumber Daya:
    • Manajemen harus memastikan bahwa sumber daya yang cukup (finansial, personel, waktu) tersedia untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen ketidakberpihakan.
  • Promosi Budaya Ketidakberpihakan:
    • Menciptakan budaya di mana semua personel memahami pentingnya ketidakberpihakan dan merasa bertanggung jawab untuk menjaganya. Ini melibatkan komunikasi rutin, pelatihan, dan teladan dari manajemen.
  • Tidak Ada Tekanan yang Bertentangan:
    • Manajemen harus memastikan bahwa tidak ada tekanan komersial, finansial, atau tekanan lain (internal maupun eksternal) yang dapat mengkompromikan ketidakberpihakan. Misalnya, target produktivitas atau penjualan tidak boleh mengorbankan objektivitas hasil pengujian/kalibrasi.

2. Identifikasi Risiko terhadap Ketidakberpihakan (Klausul 4.1.4)

  • Proses Identifikasi Risiko yang Berkelanjutan:
    • Laboratorium harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi risiko terhadap ketidakberpihakannya secara berkelanjutan (on an ongoing basis). Ini bukan kegiatan sekali jalan, melainkan proses yang terus menerus.
    • Risiko harus diidentifikasi sebelum suatu kegiatan dimulai, selama kegiatan berlangsung, dan ketika ada perubahan signifikan dalam laboratorium (misalnya, perubahan personel kunci, struktur organisasi, layanan baru, atau hubungan bisnis baru).
  • Sumber Risiko yang Perlu Dipertimbangkan:
    • Kegiatan Laboratorium Itu Sendiri: Apakah ada aspek dalam metode pengujian/kalibrasi, pengambilan sampel, atau interpretasi hasil yang rentan terhadap bias?
    • Hubungan Laboratorium:
      • Hubungan dengan organisasi induk: Jika laboratorium adalah bagian dari organisasi yang lebih besar yang memiliki kepentingan lain (misalnya, departemen produksi atau penjualan), bagaimana ketidakberpihakan laboratorium penguji dilindungi?
      • Hubungan dengan klien: Adanya ketergantungan finansial pada satu klien besar, hubungan pribadi antara personel lab dan klien.
      • Hubungan dengan pemasok atau subkontraktor: Apakah ada potensi pengaruh dari pihak ketiga ini?
      • Hubungan dengan badan regulator atau organisasi lain yang memberikan pengakuan.
    • Personel Laboratorium:
      • Kepentingan pribadi (Self-interest): Kepemilikan saham oleh personel di perusahaan klien, bonus berdasarkan hasil tertentu, keinginan untuk menyenangkan atasan atau klien.
      • Peninjauan diri sendiri (Self-review): Personel yang sama melakukan pengujian dan memverifikasi hasilnya tanpa ada tinjauan independen yang memadai.
      • Pembelaan (Advocacy): Laboratorium atau personelnya bertindak sebagai pembela kliennya hingga mengorbankan objektivitas.
      • Keakraban yang berlebihan (Over-familiarity/Trust): Hubungan yang terlalu dekat dengan klien sehingga kurang kritis dalam melakukan evaluasi.
      • Intimidasi: Tekanan dari atasan, rekan kerja, atau klien untuk memengaruhi hasil. Personel mungkin takut kehilangan pekerjaan atau peluang promosi.
      • Tekanan Finansial: Gaji atau bonus personel terkait langsung dengan volume atau hasil spesifik yang menguntungkan pihak tertentu.
    • Struktur Organisasi: Apakah struktur organisasi menciptakan potensi tekanan atau konflik?
    • Tekanan Komersial, Finansial, atau lainnya: Ini bisa berupa target pendapatan yang tidak realistis, persaingan pasar yang ketat, dll.


3. Tindakan untuk Menghilangkan atau Meminimalkan Risiko Ketidakberpihakan (Klausul 4.1.5)

  • Analisis dan Evaluasi Risiko:
    • Setelah risiko diidentifikasi, laboratorium harus menganalisis dan mengevaluasi tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut. Ini akan membantu dalam memprioritaskan tindakan.
  • Pengembangan dan Implementasi Tindakan Pengendalian:
    • Laboratorium harus dapat menunjukkan bagaimana mereka menghilangkan atau meminimalkan risiko yang teridentifikasi. Jika suatu risiko tidak dapat dihilangkan, maka harus diminimalkan hingga tingkat yang dapat diterima.
    • Contoh tindakan pengendalian:
      • Pemisahan tugas dan tanggung jawab: Misalnya, personel yang melakukan pengujian berbeda dengan yang melakukan verifikasi atau yang berhubungan langsung dengan klien terkait pembayaran.
      • Rotasi personel: Untuk mengurangi risiko keakraban yang berlebihan.
      • Tinjauan independen: Hasil pengujian/kalibrasi ditinjau oleh personel lain yang kompeten dan tidak terlibat dalam pelaksanaan awal.
      • Penggunaan personel dari bagian lain atau pihak eksternal yang independen untuk kegiatan tertentu jika ada konflik kepentingan internal yang signifikan.
      • Kebijakan yang jelas mengenai penerimaan hadiah atau gratifikasi dari klien.
      • Mekanisme pelaporan rahasia (whistleblowing) bagi personel untuk melaporkan potensi ancaman terhadap ketidakberpihakan tanpa takut akan sanksi.
      • Pelatihan reguler mengenai etika dan ketidakberpihakan kepada seluruh personel.
      • Penandatanganan pernyataan komitmen ketidakberpihakan atau pakta integritas oleh seluruh personel, terutama yang terlibat dalam kegiatan pengujian/kalibrasi dan pengambilan keputusan.
      • Pengungkapan potensi konflik kepentingan oleh personel.
      • Tidak memberikan layanan konsultasi yang dapat mengkompromikan ketidakberpihakan terkait hasil pengujian/kalibrasi. Jika laboratorium menawarkan konsultasi, harus ada pemisahan yang jelas dengan kegiatan pengujian/kalibrasi.
      • Jika laboratorium adalah bagian dari organisasi yang lebih besar, harus ada pengaturan yang jelas untuk menjaga independensi operasional laboratorium.
  • Pemantauan Efektivitas Tindakan:
    • Laboratorium harus memantau efektivitas tindakan pengendalian yang telah diterapkan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

4. Struktur dan Manajemen Laboratorium untuk Menjaga Ketidakberpihakan (Klausul 4.1.1)

  • Desain Struktur Organisasi:
    • Struktur organisasi laboratorium harus dirancang sedemikian rupa sehingga mendukung dan tidak mengancam ketidakberpihakan. Ini termasuk jalur pelaporan dan wewenang yang jelas.
    • Jika laboratorium merupakan bagian dari entitas yang lebih besar yang juga melakukan kegiatan lain (misalnya, produksi, desain, pemasaran), maka harus ada pemisahan fungsional dan/atau organisasional yang jelas untuk mencegah pengaruh yang tidak semestinya terhadap laboratorium.
  • Pengelolaan Operasional:
    • Manajemen laboratorium harus memastikan bahwa operasional sehari-hari dijalankan dengan cara yang menjaga ketidakberpihakan. Ini termasuk alokasi sumber daya, penjadwalan pekerjaan, dan proses pengambilan keputusan teknis.

5. Tanggung Jawab Personel

  • Kesadaran dan Pemahaman: Semua personel laboratorium, termasuk kontraktor, personel dari badan eksternal, atau individu yang bertindak atas nama laboratorium, harus sadar akan pentingnya ketidakberpihakan dan memahami bagaimana kegiatan mereka dapat memengaruhi hal tersebut.
  • Pelaporan Risiko: Personel harus didorong untuk melaporkan setiap situasi yang mereka yakini dapat menimbulkan risiko terhadap ketidakberpihakan.
  • Kepatuhan terhadap Kebijakan dan Prosedur: Personel wajib mematuhi semua kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan ketidakberpihakan.

6. Dokumentasi

Meskipun standar tidak secara eksplisit menyebutkan dokumen spesifik untuk setiap aspek, praktik yang baik adalah mendokumentasikan hal-hal berikut terkait ketidakberpihakan:

  • Kebijakan Ketidakberpihakan.
  • Prosedur untuk identifikasi, analisis, evaluasi, dan pengendalian risiko ketidakberpihakan.
  • Catatan identifikasi risiko ketidakberpihakan, analisisnya, dan tindakan yang diambil. Ini bisa berupa matriks risiko atau daftar risiko.
  • Bukti komitmen manajemen (misalnya, notulen rapat tinjauan manajemen yang membahas ketidakberpihakan).
  • Pernyataan komitmen/pakta integritas yang ditandatangani personel.
  • Catatan pelatihan personel terkait ketidakberpihakan.
  • Bukti tinjauan independen terhadap hasil (jika relevan sebagai tindakan pengendalian).

7. Tinjauan Berkala

  • Tinjauan Manajemen: Ketidakberpihakan dan efektivitas tindakan pengendalian risiko harus menjadi agenda rutin dalam rapat tinjauan manajemen.
  • Audit Internal: Audit internal harus mencakup verifikasi implementasi dan efektivitas persyaratan ketidakberpihakan.

Contoh Sederhana Penerapan:

Bayangkan sebuah laboratorium kalibrasi yang sebagian besar pendapatannya berasal dari satu klien besar.

  • Risiko yang Diidentifikasi: Tekanan finansial dari klien tersebut untuk meloloskan alat yang sebenarnya tidak memenuhi syarat kalibrasi, atau memberikan perlakuan istimewa.
  • Tindakan Pengendalian yang Mungkin Dilakukan:
    • Manajemen puncak mengeluarkan pernyataan tegas bahwa semua kalibrasi harus dilakukan sesuai standar tanpa memandang klien.
    • Menerapkan sistem tinjauan hasil kalibrasi secara independen oleh personel senior yang tidak memiliki kontak langsung dengan aspek komersial klien tersebut.
    • Personel yang melakukan kalibrasi tidak mengetahui detail komersial atau tingkat kepentingan klien.
    • Mencoba melakukan diversifikasi basis klien untuk mengurangi ketergantungan pada satu klien.
    • Pelatihan reguler kepada staf tentang pentingnya menolak tekanan dan melaporkannya.

Implementasi klausul 4.1 adalah proses yang dinamis dan memerlukan perhatian berkelanjutan. Laboratorium harus terus waspada terhadap potensi ancaman baru dan memastikan bahwa sistem untuk menjaga ketidakberpihakan tetap efektif seiring dengan perubahan kondisi internal dan eksternal.

Secara keseluruhan, klausul 4.1 tentang ketidakberpihakan adalah pilar utama dalam ISO/IEC 17025:2017. Keberadaannya memastikan bahwa laboratorium tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga beroperasi dengan tingkat integritas tertinggi, sehingga hasil yang dihasilkannya dapat diandalkan dan dipercaya oleh semua pihak yang berkepentingan.

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel

Label